Hari demi hari aku melangkah,
Namun langkah ku longlai tiada bermaya,
Aku keliru, seribu keluh kesah,
Bagaikan mayat yang hidup di atas bumi maya,
Ke manakah hilang nya permata yang Kau berikan pada ku?
Aku bagaikan di awangan mencari permata yang hilang,
Permata yang terlalu berharga buat diriku dan sekalian umat yang lain,
Ku lihat mereka dalam dunia mereka yang penuh dusta, pancaroba,
Namun apakah aku ingin menjadi seperti mereka?
Hidup umpama kapal tidak bernakhoda,
Terumbang ambing.....
Apakah aku sudah terlalu tua kala melihat rambutku yang kian memutih,
Wajahku tidak secantik dahulu,
Kudratku kian lemah dari masa ke semasa,
Namun apa kan daya, aku terlalu asyik dengan dunia ku hingga terlupa.....
Ya aku terlupa untuk mengabdikan diriku kepada-Nya!
Itu lah permata yang ku cari selama ini..... tapi aku rasakan yang aku tidak sempat....
Kerana.....
Kala darah muda mengalir semuanya indah,
Dunia yang punah ranah ini dikatakan syurga,
Kala manusia bergelumang noda dan dosa hingga permata itu dibiarkan hilang....
Namun kala nyawa di cabut kala berkalung noda dan dosa,
Bagaimana pula perjalanan kita di sana?
Apakah aku sudah bersedia untuk menghadap-Nya di sana?
Ya Tuhan yang punya kuasa di atas sekalian alam dan makhluk,
Pintaku hanya satu, izinkan aku mendampingi-Mu,
Kuat kan semangat ku mencari permata hilang yang Kau kurniakan pada ku,
Aku tidak bersedia untuk menghadap-Mu dalam keadaan hina dan jijik di mata-Mu
Permata yang Kau berikan pada ku masih ku cari hingga kini....
Namun bagaimana dan di mana harus aku mencarinya?
Selagi nyawa ku dikandung badan,
Permata itu akan terus aku jejaki hingga terpisahnya nyawa dari jasadku,
Ya Tuhanku, aku memohon pada-Mu....
Ku mohon restu dan keredhaan-Mu agar kala aku menghembuskan nafas akhirku,
Permata itu sudah bersinar dan terus menyinari sanubari ku...
Hingga kita bertemu di sana kelak....
-Fadhil Zhafri-
Naza-Brabus